Kamis, 10 Maret 2011

Kritik membangun untukku

Pada tanggal 8 - 9 maret 2011, adalah hari paling bersejarah bagiku. Pertama kalinya, aku mengajar dinilai oleh seorang guru ahli.

Aku yang notabenenya seorang pendatang di dunia pendidikan, tidak memiliki bekal ilmu apapun dari dunia kependidikan. atau dikatakan ilmuku adalah nekad dan otodidak (belajar sendiri)..Jadi, praktek ini bener-benar aku harus mempersiapkan diri dengan kritikan-kritikan tajam yang akan aku dapat..

Pada hari pertama aku praktek, aku ujian di Kabupaten Banjarnegara pada pukul 08.10. jadwal ini molor sebab sebenarnya aku praktek pada jam 07.35. namun karena peserta ujian sebelumnya molor, jadi jadwalku ikut molor juga..

Pada hari pertama aku akui sangat tegang, bingung, dan berdebar-debar menghadapi lingkungan yang baru aku kenal dengan keadaan tanpa persiapan matang. RPP yang ku buat belum di jilid, dan kekurangan-kekurangan lainnya..

Setelah semua peserta ujian selesai, pada pukul 12.00, kami berlima di refleksi (penilaian dari penguji). Mereka menilaiku sangat buruk, dan banyak kekurangan dimulai dari RPP yang belum dijilid, pengajaran langsung ke inti tidak ada pendahuluan terlebih dahulu, alat peraga yang terlalu kecil, dan kesalahan percakapan dengan anak, terus evaluasi yang terlalu cepat, waktu yang masih tersisa banyak..


Jujur saja, kritik tersebut sangat menusuk hatiku. Ketika mendengar kritik tersebut jantungku terasa sakit sekali, rasanye seperti dihujami oleh seribu pisau. tetapi Alhamdulillah, setiap kritik yang terlontar dari penguji aku sempetkan untuk berdzikir ketika mendengarkan kritik tersebut.

Dzikir membuat aku tenang dan tetap tersenyum menyapa beliau dan menyalami beliau. Aku tidak boleh menjadi orang pendendam karena aku tahu kritik ini bukan kritik kejam yang tak berdasar. tetapi kritik membangun yang memang merupakan kenyataan dari kondisiku saat itu..

Pulang ke rumah, aku dengan perasaan sedih karena teringat kritik tersebut. tiba saatnya ku berbuka puasa ku bersujud disajadah, sambil menangis.. Ya Allah SWT, aku bersedih sekali hari ini.,. Aku harus bangkit dan bersemangat untuk tidak menyerah karena kritik tersebut..

Setelah bercerita pada Allah SWT, aku memiliki kekuatan lebih.. Ya kekuatan yang biasanya regas miliki.. kekuatan semangat dan tak akan pernah menyerah hanya karena kritik. Tetapi harus semakin kuat dan kuat untuk menjawab kritikan tersebut.. Bahwa aku tidak seperti yang mereka katakan, aku bisa berubah untuk menjadi lebih baik..

Kemudian, malam harinya. aku perbaiki semua, aku belajar sebaik-baiknya bersama ibuku.

pada hari kedua, aku sudah dengan persiapan yang matang dan maju. dengan alat peraga asli dan tiruan yang sangat sederhana namun komunikatif.

Setelah ujian, selesai, seperti biasa penguji menilai penampilan semua peserta. Beliau mengatakan sangat terkejut dengan penampilanku, bahwa saya berbeda jauh dari kemarin, beliau mengatakan mungkin kemarin karena saya kurang persiapan sehingga saya gugup. Beliau mengatakan penampilan saya sangat bagus dan sempurna.

Alhamdulillah, ya Allah SWT, terima kasih engkau telah memberikan kekuatan padaku untuk menjawab semua kritikan itu. dan menjadikan kritikan itu sebagai menyemangat baru untuk mengajar lebih baik menjadi yang lebih profesional dari sebelumnya..

Terima kasih, ibu kepala engkau sudah memberikan kritik yang membangun. InsyaAllah saya tidak akan pernah mengingatnya sebagai sakit hati, tetapi sebagai pendorong saya untuk memberikan pelayanan kepada anak saat mengajar. dan saya berdoa semoga semuanya dapat menjadi amal jariyah ibu..amiin...

Hikmah dari kejadian (kritik diatas) :

Setajam apapun kritik itu, janganlah engkau buta dengan mengganggapnya sebagai sakit hati. sebab engkau akan rugi dan menjadi apa yang pengkritik katakan. Tetapi buktikanlah bahwa apa yang pengkritik katakan itu tidak benar, dan salah.  Kita harus menjadikan kritik setajam apapun sebagai kekuatan baru untuk lebih baik, lebih hebat agar sakit hati saat menjalaninya terobati dengan menjawab kritik tersebut..

Semangat untuk menjadi lebih baik., lebih dewasa dan lebih bijak menghadapi kenyataan dalam hidup ^_^

Tidak ada komentar: