Jumat, 01 April 2011

Ospek dan sahabat sejatiku

Ospek dan Sahabat Sejatiku



Hampir delapan tahun sudah peristiwa ini terlewatkan dari hidupku. Peristiwa ketika aku pertama kali duduk dibangku perkuliahan. Peristiwa ini adalah peristiwa yang sangat berarti dalam hidupku, sebab peristiwa ini memberikan banyak pengalaman dan disinilah pertama kali aku berkenalan dengan sahabat baikku hingga sekarang. Peristiwa ini adalah ospek (orientasi mahasiswa).





Ospek ini diselenggarakan selama tiga hari. Ospek yang saya alami sudah tidak ada kekerasan tetapi penuh ketegangan sebab kami diharuskan datang pada jam 4 pagi ke kampus dengan membawa perbekalan-perbekalan tertentu. Saya lupa apa saja yang harus saya bawa. Sebelum hari pertama ospek dimulai, saya diharuskan datang untuk gladi bersih. Disinilah saya mengenal seorang teman perempuan yang sangat pendiam, namanya Rani Okdianti. Dia berasal dari Slawi, Tegal. Selama gladi bersih kami selalu bersama. Pada saat gladi bersih kami disuruh untuk mencari kelompok sendiri untuk ospek besok. Tentu hal ini membuat saya kebingungan, sebab saya tidak mengenal siapapun selain saya sendiri dan teman-teman SMA yang kuliah bareng saya. Saya pun pada saat itu tidak tahu ada disebelah mana, sehingga untuk mencarinya saya kesusahan. Untung aja ada Rani yang selalu ada disamping saya, kita sudah berjanji karena kita sama-sama tidak mengenal siapa-siapa pokoknya saya dan Rani harus satu kelompok tidak terpisahkan. Nah, sejam lebih kami mencari teman untuk dijadikan kelompok. Terkumpul juga kira-kira terdiri dari enam anak kelompok kami, yaitu saya (Ane’03), Rani (Ane’03), Mirda (Sos’03), Miming (Kom’03), dan dua teman lagi saya lupa siapa satu anak Sosiologi dan anak Komunikasi.

Seinget saya, ospek adalah peristiwa yang sangat melelahkan dan paling mendapat ketegangan dari otak saya. Cape banget, kemana-mana saya harus lari dan terburu-buru sebab panitia menyuruh kami tepat waktu, untuk waktu sholat ataupun makan serasa secepat kilat, seperti tema ospek kami yaitu lensa kilat dengan gaya sinchannya.

Namun, materi ospek seluruhnya sangat bagus terutama ketika masalah lawak melawak dari kakak kelas yang gak tahu namanya sapa, saya lupa kalo gak salah anak sosiologi. Anaknya cakep banget dengan kata-katanya yang sangat lucu dan bikin terngiang-ngiang dan materi teater yang sarat nilai bagi anak-anak FISIP, sarat kritikan terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat. Selebihnya acaranya bener-bener menegangkan dan menguras otak, tenaga.

Pulang ke kos pun sampai larut malam, bangun jam 3 dan berangkat sebelum jam 4. benar-benar masa melelahkan.

Hari terakhir ospek, inilah hari yang paling berkesan menurutku. Sebab pada hari terakhir itu diadakan kuliah umum, yang pembicaranya adalah Roy Suryo. Saat itu Roy Suryo sama sekali tidak seterkenal sekarang. Dia menjelaskan mengenai prospek perkembangan teknologi pada tahun-tahun yang akan datang. Penjelasan dia benar-benar membuat otak saya melalangbuana untuk mengkhayal kehidupan berpuluh-puluh tahun yang akan datang. Seperti Kasur bisa pesan teman tidur sendiri, kulkas bisa membeli isi kulkas sendiri dan lain-lain.

Sejak ospek tersebut, saya dan Rani benar-benar bersahabat sampai sekarang. Dia selalu ada untuk saya, dan saya pun selalu ada untuknya. Rani, teman saya curhat dan bercerita tentang semua hal yang terjadi dalam diri saya, memberikan semangat dan menaktiri saya. hehehe





Tidak ada komentar: