Selasa, 12 April 2011

Ku jemput Jodohku

Judul : Kujemput Jodohku
Pengarang : Fadlan Al-Ikhwani
Penerbit : Pro-U Media, Yogyakarta

Bila pandangan mata teramat sulit 'tuk dikendalikan
Bila dirinya yang di damba ternyata bukan sebaik-baik pilihan
'Kan kutemukan pujaan baru untuk kubawa ke gerbang pernikahan.


Buku Kujemput Jodohku ini sebenarnya adalah buku lanjutan dari Don't Cry; ketika mencintai tidak bisa menikahi.

Terdiri atas enam bab. Buku ini mengulas tentang keadaan hati saat-saat dia yang didamba ternyata bukan pendamping hidup kita. Sampai menemukan pengganti si dia yang sesuai dengan bingkai kepribadian kita.

Rasa cinta memang tidak mudah untuk dilupakan. Pasti akan selalu membekas di hati. So pasti sangat amat menyiksa diri yang mengalaminya. Pada saat tertentu, bahkan hampir setiap saat bayangannya hadir. Senyumnya, tawanya, candanya, ampe cemberut-cemberutnya. Terasa indah didepan mata ( huwekkkk....). Apalagi melihat dia telah menemukan pengganti kita. Wadow, sebellll.................! Oh, dunia! Rasanya kuingin mati saja (emang pede masuk surga? ) Tega sekali kau tertawa di atas tangisku! Hiks.....hiks......hiks......

Tenang mbak, neng, teh, ni, mas, kang, a, da! Tunjukki bahwa kau tak selemah itu! Gentlemen! Masih banyak akhwat bertebaran. Masih banyak ikhwan yang bisa diidamkan. He...he...he....

Terus, dimanakah jodohku? Kenapa dia yang selama ini selalu kurindukan. Dia yang selalu datang dalam impian. Bahkan sampai lamaran. Ko, bukan sebaik-baik pilihan? Oh, Alloh apa maksudMU?

Ya, akhi! Yakinlah bahwa dirinya yang akan segera diberikan sedang melakukan hal yang sama. Si dia sedang dididik dan ditempa oleh-NYA untuk menjadi pendamping lelaki sepertimu.

Ya, ukhti! Jangan berkecil hati Alloh pasti sudah menyiapkan gantinya yang jauh lebih baik, jauh lebih saleh, jika engkau berupaya menjaga dirimu.

Ini adalah saat kesempatan bagi dirimu untuk memperbaiki diri. Melejitkan potensi. Untuk mengukir prestasi. Untuk mengukir sejarah. Ingat, Kahlil Gibran yang terkenal ama Sayap-Sayap Patah adalah refleksi atas kegagalan cinta yang menderanya. Atau sang penaulis maha karya Fizilail Qur'an, Sayyid Qutb. Buku Asywaq adalah tentang rasa cintanya pada seorang gadis Kairo yang tidak bisa dinikahinya.

Ini adalah kesempatan terutama untuk para ikhwan untuk mencari maisyah yang mantap. Sehingga akan semakin pede untuk melamar pujaan hatimu yang baru. Yakinkan pada dirimu, bahwa kau bisa untuk menyusul si dia yang dulu. Mendapatkan yang lebih tepat. Yang semakin meyakinkan niatmu untuk melahirkan generasi penerus dakwah. Saatnyalah kau berkata, "Kujemput engaku duhai pendamping hidupku" sambil kau dendangkan lagu ini

Tibalah waktu/ yang telah kurindu
Tek selalu bersama denganmu
Tlah terbuka pintu itu
Akad tlah terucap sudah
Dinda marilah melangkah
(Seismic "Adalah Engkau")

Tidak ada komentar: