oleh : Sebutir Mutiara Seindah Muslimah Sholehah
♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
السلام عليكم ورحمة الله و بركات
Jadi Bidadari di istana suami, Ukhty pasti bisa. Jadi bidadari yang disayang suami, siapa yang tidak mau…? Kasih dan sayang adalah wujud nyata cinta seorang suami kepada istrinya.
Dengan karunia kasih dan sayang pula, rumah tangga bak surga yang senantiasa menghadirkan kesejukan. Namun ternyata, tidak sedikit istri-istri yang merasa kesulitan mendapatkan kasih sayang suami itu. Atau setidaknya, mulai merasa `ada yang hilang’ dari hati suami dibanding tahun-tahun pertama mengarungi bahtera rumah tangga yang penuh keindahan.
Jika demikian, tentu ukhty merasa bahwa suami sudah tidak menyayangi ukhty. Tidak! jangan melulu salahkan suami atas perubahan sikap yang terjadi terhadap ukhty. Karena bisa jadi ukhtylah penyebab segala perubahan sikap suami..
Oleh karena itu, sekedar mengingatkan, apa salahnya jika ukhty kembali memperhatikan hal-hal berikut yang barangkali sudah terlupakan bahkan ukhty tinggalkan.
Pertama, Laki-laki gemar diberi perhatian akan hal-hal remeh yang berkaitan dengan dirinya.
Dia akan senang jika istrinya mengenakan kancing bajunya, mengelap sepatunya, memotong kukuNya, dan sebagainya.☺Sabda Rasulullah, “Ya Fatimah, barangsiapa wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya serta memotong kumisnya dan mengerat kukunya, Allah akan memberinya minum air dari sungai-sungai di surga, diringankan baginya sakaratul maut, akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman surga, Allah mencatatkan baginya bebas dari api neraka, dan selamat dari titian shirat,”
KeDua, Pernahkah ukhty dipanggil suami ketika sedang memasak atau melakukan pekerjaan lain?
Ukhty wajib memenuhi panggilannya. Tinggalkan semua pekerjaan dan tunaikan permintaannya.
KeTiga, Kebanyakan laki-laki cukup cerewet dengan kebersihan.
Mereka akan bosan apabila istri menyambutnya dengan rupa yang semrawut dan kusut,anak-anak yang lusuh dan kumuh dan rumah yang `bak kapal pecah’. Sesibuk apapun ukhty, persiapkan diri sebaik mungkin menyambut kepulangan suami dengan penuh senyum keihklasan.
KeEmpat, Laki-laki suka dilayani seperti raja oleh seorang istri yang memiliki sifat keibuan.
Dia suka jika istrinya membantu mengelap peluhnya, menyediakan keperluan untuk mandi dan berdiri ketika ia hendak pergi atau kembali. Ungkapan-ungkapan seperti, “Mas/Sayang, Mau mandi dulu, makan dulu atau tidur dulu,” tatkala suami baru tiba, cukup untuk membuat senyum suami mengembang dan mengurangi penat dan lelah yang dirasanya.☺
KeLima, Laki-laki suka dipuji.
Jangan lupa! Hargai setiap barang pemberiannya meskipun tidak bagus atau tidak seberapa nilainya. Sekedar ucapan `Terima kasih’ dari seorang istri ketika menerima pemberian, sangat dalam maknanya dan membekas di hati suami..
KeEnam, Laki-laki akan bosan jika istrinya `cerewet’ dan selalu bertanya, hendak kemana, acara apa dan sebagainya..
KeTujuh, Ada sebagian laki-laki mengatakan, istri yang menghidangkan makanan tanpa menemaninya makan, sama halnya seperti memberi makan kucing. Ukhty mesti menemaninya meskipun sekedar satu suapan.
Thabit al-Bannani berkata, “Terdapat seorang wanita dari Bani Israil yang buta sebelah matanya, yang sangat baik pekertinya terhadap suaminya. Apabila dia menghidangkan makanan di hadapan suaminya, dipegangnya pelita sampai suaminya selesai makan. Pada suatu malam, pelitanya kehabisan sumbu, lalu diambilnya rambutnya untuk dijadikan sumbu. Esok harinya, matanya yang buta kembali melihat, Allah swt memuliakannya karena rasa hormatnya kepada suami.”
KeDelapan, Laki-laki senang dengan kafasihan istrinya dalam berkata-kata, bijak dalam bertindak dan menjadi partner yang baik dalam berdiskusi.
Tingkatkan kualitas intelektual ukhty dengan banyak membaca buku dan gali berbagai informasi. Sebab, kebanyakan laki-laki tidak suka dengan wanita yang banyak omong tapi tak bermakna…
KeSembilan, Kebanyakan laki-laki beranggapan, `Baiti Jannatii` … Rumahku adalah surgaku dan penenang pikiranku.
Jadi sudah sewajarnya ukhty senantiasa memelihara suasana rumah dan berperan sebagai bidadari di dalamnya.
KeSepuluh, Kalau ukhty ingin suami berlama-lama di rumah, jangan sambut kepulangannya dengan berbagai masalah anak-anak dan urusan dapur.
Mulailah pembicaraan yang menyenangkan, karena suami butuh penyegaran setelah seharian sibuk dengan masalah di kantor (pekerjaanNya)..
KeSebelas, Tidak sedikit suami yang menyukai istri yang kreatif dalam soal memasak dan menghias rumah serta mengurus diri dalam melayani suami..\
KeDuabelas, Tempat tidur bukan sekedar rahasia suami-istri.
Melainkan juga tempat ternyaman bagi suami-istri untuk saling berbagi dan mencurahkan perasaan. Jadikan dia kamar yang eksklusif dan pribadi. Suami tidak suka ruang tidurnya dimasuki orang tanpa seizinnya.
KeTigabelas, Pantang bagi suami jika tidurnya terganggu, karena hal itu hanya akan membuatnya marah.
Jauhkan anak-anak darinya ketika sedang tidur. Atau berusaha meminimalisir kegaduhan yang timbul dari aktifitas rumah atau dapur..
KeEmpatbelas, Pantang bagi suami jika istrinya menolak keinginannya, kecuali jika istrinya sakit..
“Apabila suami memanggilnya ke tempat tidur tetapi ditolaknya hingga suami marah, maka wanita itu tidur dalam laknat malaikat hingga pagi hari,” (Muttafaqqun Alaihi)
KeLimabelas, Hanya ketaqwaan ukhty yang dapat menguasai ego suami dan membantunya membentuk pribadi muslim yang tangguh dan menjadi suami ideal…
Lelaki tidak mudah tertambat hatinya dengan ungkapan “Cinta”. Tetapi cukup dengan keluhuran ukhty dalam berkorban untuk taat dan menyayangi dirinya. Karena kaum laki-laki hanya keras pikirannya, tapi sensitif perasaannya.
Semoga bermanfaat ya Ukthy…
Siapa sih yang tidak mau jadi bidadari? Para seniman dan sastrawan kehabisan kata-kata dalam menggambarkan bidadari, ya kecantikannya, ya keindahannya dan kesuciannya serta keramahtamahannya, ya karena keelokannya, keharuman tubuhnya serta keperawanannya yang tidak pernah hilang, sehingga membuat banyak orang merindukannya.. Bidadari dalam arti sesungguhnya hanya terdapat di dalam syurga. Jadi bidadari-bidadari syurga merupakan salah satu motivasi kaum muslimin dalam hal beribadah untuk memperoleh kenikmatan syurga tersebut. Karena salah satu kenikmatan syurga yang selalu diidam-idamkan oleh setiap kaum muslimin adalah ingin mendapatkan pelayanan dan cinta kasih bidadari. Tapi sebelum di akherat, tentunya di dunia kan ada bidadari yang diidam-idamkannya.
Di dunia juga para wanita mengidam-idamkan atau menginginkan seperti bidadari atau merasa dirinya bagaikan bidadari, namun mereka hanya terbatas pada kecantikannya saja dan sering membuat para lelaki tunduk berlutut di pangkuannya sehingga menurutkan apa yang dimaui oleh bidadari tersebut. Bidadari adalah wanita suci yang selalu menundukkan pandangannya, tidak pernah melihat lelaki lain selain suaminya, juga tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin. Bidadari adalah wanita yang senantiasa merindukan suaminya setiap saat. Kecantikannya bagaikan permata yakut dan marjan.
Coba anda baca firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, : “Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni syurga yang menjadi suaminya) dan tidak pula oleh jin” (Ar-Rahman ayat 56). “Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan” (Ar-Rhman ayat 58).
Dari Anas berkata bahwasanya Rosulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Ketika aku di isra’kan (dijalankan waktu malam), aku masuk ke syurga. Di dalam syurga ada suatu tempat yang diberi nama ‘Al-Baidakh’ di atasnya terdapat kemah dari mutiara, zabrjad hijau dan yakut merah. Lalu ada ucapan, “Assalaamu’alaika ya Rosulullah”. Aku lantas bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril suara apa itu?”. Jibril menjawab, “Itu adalah suara bidadari yang berada dalam kemah, mereka minta izin kepada Tuhannya untuk mengucapkan salam kepadamu, dan Allah pun memberikan izin kepada mereka”. Para bidadari itu berkata, “Kami adalah wanita yang ridha, yang tidak akan marah selamanya, kami adalah wanita yang kekal, yang tidak pergi selamanya”. Setelah itu, Rosulullah shalallahu ‘alahi wa sallam membaca firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, “(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah” (Ar-Rahman ayat 72).
Selanjutnya, di dalam rumah juga ada bidadari, karena baiti jannatii tentu pelayannya ya bidadari dan yang dilayani ya suaminya. Betul ? Karena istri adalah wanita cahaya syurga yang selalu membuat seorang suami mengerti apa arti dari saling menghargai dan arti dari saling membahagiakan. Senyumannya yang menyejukan jiwa, laksana bulan purnama bercahaya terang. Tatapan matanya yang bersinar seperti air yang menampakkan wajah cantiknya. Kesabarannya setia menemani hari-hari suaminya yang ceria. Dia selau menaruh sepotong harapannya, agar dunia semakin bersyukur dan bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan terutama pada anak-anaknya. Dia yang selalu mengajarkan dunia untuk mngerti kingkungannya terutama pada anak-anaknya. Karena seorang lelaki (suami) mencintai seorang wanita (istri) menurut Ibnul Qayyim Al Jauziyah membagi tiga bentuk, yaitu :
Pertama : Mencintai wanita dengan maksud ketaatan dan Taqarrub kepada Allah.Inilah seorang suami mencintai istrinya, yaitu cinta sebagai pengantar jalan menuju tujuan yang disyariatkan Allah ( pernikahan) agar dapat menahan pandangan mata dan hati untuk melirik wanita selain istrinya. Orang yang mencintai semacam ini dipuji di sisi Allah dan di tengah manusia.
Kedua : Cinta yang dibenci Allah dan menjauhkan dari Rahmat-Nya. Cinta yang hanya memperturutkan hawa nafsu. Demi cinta, seorang hamba mau melanggar syariat Allah. Cinta ini merupakan yang paling berbahaya bagi hamba, yang dapat mengancam agama dan dunianya. Siaapa yang memiliki cinta ini, dia hina di hadapan Allah, dia orang yang hatinya paling jauh dari Allah, dan cinta ini merupakan tabir penghalang antara dirinya dengan Allah. Untuk mengobatinya adalah dengan memohon pertolongan kepada Allah yang membolak-balikkan hati, bersungguh-sungguh untuk kembali kepada-Nya. Sibuk mengingat-Nya, menyibukkan diri dan mengganti cinta itu dengan cinta hanya pada-Nya. Memikirkan derita dan sengsara yang akan dialami lantaran cinta itu, dan menggambarkan keindahan sebenarnya dengan melupakan cinta itu.
Ketiga : Cinta yang mubah. Cinta yang tiba-tiba datang, seperti mencintai wanita cantik yang sifatnya dikatakan kepadanya, atau dilihat dengan tak sengaja, lalu hati pun tertambat padanya. Tapi cinta ini tak sampai menjerumuskan dirinya hingga melakukan maksiat dan kedurhakaan (seperti berhubungan atau berpacaran dengan wanita itu). Yang ini tak menimbulkan siksaan. Yang paling bermanfaat adalah membuang jauh-jauh cinta ini dan menyibukkan diri dengan hal yang lebih bermanfaat. Dan juga harus menyembunyikan perasaannya, menjaga kehormatan dirinya, dan sabar dalam menghadapi ujian cinta ini, sehingga Allah memberinya pahala. Yang mesti dilakukan adalah mengganti cintanya itu dengan kesabaran karena Allah, tidak patuh pada bisikan nafsu dan lebih mementingkan keridhaan Allah dan apa yang ada di sisi-Nya. Dari tiga bentuk cinta di atas, dapat dipahami bahwa seandainya bara cinta itu -yang lahir karena keindahan wajah seorang wanita mampu dipendam (bahkan diredam), dan tidak melanjutkannya pada tahapan yang melanggar syariat (seperti pacaran), kemudian bersabar dan memohon ketabahan kepada Allah, dan lebih memilih keridhaan Allah walau harus bertarung dengan perasaan sendiri, maka ini yang dibolehkan. Dan satu hal yang tak boleh terlupakan bagi seorang muslim, bahwa Allah tak mungkin menyianyiakan hamba-Nya yang lebih memilih cinta dan kasih sayang-Nya, meski harus merelakan sang kekasih menjadi milik orang lain. Mungkin dengan ujian cinta dan sikap kita yang seperti itu (lebih memilih keridhaan Allah), Allah ingin kita menjadi hamba pilihan yang kelak akan merasakan indahnya bersanding dengan bidadari nan menawan di jannah-Nya.
Wallahu’alam Bishowab.
Minggu, 12 Juni 2011
✿¸.•❤••❤•.¸Ya Ukhty Jadilah Bidadari Di Istana Suamimu¸.•❤••❤•.¸✿
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar