Senin, 21 Februari 2011

Mimisan lagi

Sudah beberapa tahun berlalu, aku tidak pernah mengalami yang namanya mimis. Sejak tahun 2003, mimis terakhir pada saat aku OSPEK masuk perguruan tinggi.. Dan pada hari minggu kemarin aku tiba-tiba mimisan,, mungkin mimisku ini terjadi karena kondisi otak, badan lagi dalam titik didih stress dengan pekerjaan yang silih berganti dan tidak ada habis-habisnya..Mimis yang kedua terjadi ketika aku sedang mengobrol dengan salah satu rekan kerjaku tiba-tiba keluar darah segar dalam hidungku dan kali ini lebih banyak dari kemarin... menetes dikerudungku dan tercecer di lantai. jadi terpaksa mengepel..dan kebetulan salah satu muridku juga mimisan sama denganku

tetapi walaupun begitu, terkadang aku merasa khawatir.. apakah hanya karena aku kecapean, atau karena aku punya penyakit yang belum aku ketahui.

Oleh karena itu aku memutuskan untuk browsing beberapa info tentang mimisan di internet, berdasarkan informasi yang ku dapat di internet. mimisan sebenarnya bukan merupakan suatu penyakit. mimisan atua yang lebih dikenal dengan bahasa kedokteran epistaksis ini merupakan gejala keluarnya darah dari hidung.

Mimisan ini dapat terjadi akibat kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Kelainan lokal dapat berupa trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, benda asing di hidung, dan iritasi gas yang merangsang.

Sebab lokal yang lain adalah infeksi hidung dan organ sekitarnya, tumor baik yang jinak maupun ganas, perubahan lingkungan yang mendadak misalnya perubahan tekanan atmosfir yang mendadak pada penerbang dan penyelam, benda asing yang masuk ke hidung tanpa permisi, dan penyebab yang lain yang belum diketahui dengan pasti.

Sedangkan kelainan di bagian tubuh yang lain yang bisa menyebabkan mimisan antara lain, penyakit jantung dan pembuluh darah seperti tekanan darah tinggi dan kelainan pembuluh darah, kelainan darah seperti turunnya kadar trombosit, gangguan pembekuan darah, leukimia. Kelainan lain yang menyebabkan mimisan yaitu, infeksi seluruh tubuh seperti demam berdarah, gangguan hormonal dan kelainan bawaan.

Mimisan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu mimisan ringan dan mimisan berat...

1.Mimisan Ringan..
Mimisan ringan bersumber dari bagian anterior atau dari bagian depan rongga hidung saja. Pasalnya di bagian itulah banyak pembuluh darah bertemu. Pada umumnya ini terjadi pada anak yang sering mengalami pilek dan pembuluh darahnya tipis, kekurangan vitamin C dn kalsium, meghadapi perubahan cuaca, teriritasi gas yang merangsang, atau kemasukan benda - benda asing yang dapat menimbulkan luka dan berbau.

2.Mimisan Berat..
Yang harus lebih diwaspadai kalau sumber berasal dari dalam atau posterior karena bisa jadi merupakan indikasi suatu penyakit serius seperti demam berdarah, tekanan darah tinggi, tumor ganas pada rongga hidung atau nasofaring, kanker darah (leukemia), atau kelainan darah hemofilia (tidak memiliki zat pembeku faktor VIII), penyakit kardiovaskuler, dll.

Dari keterangan di atas saya kini telah mengetahui bahwa mimisan yang tidak terkait usia umumnya karena kelainan darah, diantaranya leukemia, hemofilia (darah sukar membeku), dan talasemia. “Ini yang harus diwaspadai. Mimisan karena penyakit darah tidak menunjukkan gejala seperti batuk, pilek, atau alergi, meski mungkin ada demam,” ujar Dr. Handikin.

Mimisan ini susah dihentikan, tidlak seperti mimisan karena genetik. Mimisan karena alergi yang akan berhenti bila penderita istirahat, hidung bisa dikompres dingin atau disumpal daun sirih.
Penyakit yang memicu perdarahan di hidung, misalnya tumor, juga harus diwaspadai. Pada orang dewasa, gejalanya seperti flu yang tak jua sembuh. “Harus waspada, kalau flu tidak juga sembuh. Kadang hidung tersumbat, setelah diperiksa teryata ada sel-sel ganasnya,” ujarnya.



Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan mimisan adalah syok dan anemia. Kedua komplikasi ini terjadi akibat perdarahan yang banyak yang tidak tertanggulangi atau terlambat mendapatkan penanganan. Komplikasi yang lain adalah turunnya tekanan darah akibat dari kehilangan darah yang banyak.

Tidak usah khawatir, menurut para ahli 90 persen mimisan akan berhenti sendiri dengan segera, sedangkan yang 10 persen memerlukan tindakan khusus. Asal tidak terlambat mendapatkan penanganan maka komplikasi yang berat tidak terjadi



Pada umumnya kejadian perdarahan posterior lebih sering (setiap 1 - 2 hari) dengan perdarahan lebih banyak sehingga lebih sulit diatasi. Perdarahan posterior kebanyakan terjadi pada para orang dewasa walaupun tidak menutup kemungkinan anak-anak juga bisa mengalaminya, khususnya kalau terjadi infeksi, demam berdarah, atau leukemia. "Kalau darah keluar sampai berhari-hari sebanyak sekitar 1 - 2 lt, harus segera diatasi, jangan sampai terjadi kekurangan darah (anemia) atau yang lebih parah terjadi shock (turunnya tekanan darah secara mendadak yang diikuti pingsan)."

Langkah - langkah penanganan mimisan dibagi berdasarkan penderita...

•- Anak - anak, jangan panik, anak didudukkan dengan tegak, kepala diarahkan ke depan (jangan menunduk), pegang hidung anak dengan tissue atau kain bersih, jangan baringkan anak (karena akan mengakibatkan darah masuk kembali ke dalam kerongkongan bisa menyebabkan muntah), biarkan anak beristirahat.

•- Penderita dengan kelainan tekanan darah, belum berarti ini menandakan gejala stroke, karena perdarahan bukan berasal dari rongga otak. Hanya saja epistaksis karena tekanan darah tinggi pada umumnya hebat, sering kambuh dan tidak terduga terjadinya. Biasanya pada penderita tekanan darah tinggi perdarahan pada hidung berindikasi bahwa tekanannya sedang tinggi atau naik dan tentunya ia harus waspada.

•- Penderita yang terinfeksi penyakit hidung seperti sinus paranasal (rinitis atau sinusitis) bahkan yang lebih parah adalah infeksi karena penyakit lupus, sifilis, dan lepra. Tentu saja yang terparah kalau terjadi suatu keganasan pada rongga hidung atau nasofaring. Pengobatan di sini tidak bisa dengan pembedahan melainkan hanya dengan penyinaran dan kemoterapi.

•- Wanita hamil ada kalanya juga bisa mengalami epistaksis karena gangguan hormonal. Namun, sepanjang hanya pada batas normal, tidak perlu dikhawatirkan. Walau demikian, kalau perdarahan hidung sudah pada taraf serius, memang harus segera diatasi agar tidak mempengaruhi perkembangan sang janin.

Tanda-tanda Mimisan yang gawat darurat dan harus segera ditangani oleh dokter di antaranya bila mimisan disertai dengan kantuk dan kondisi sangat lemah dan mimisan yang terjadi akibat jatuh atau terkena benturan dikepala.

Cara pencegahan mimisan ...

- Usahakan supaya minum air putih lebih banyak dan istirahat yang cukup.

- Pemasangan tampon posterior dengan cara yang lebih rumit karena tampon harus dimasukkan ke dalam hidung.

- Pemberian obat hemostatik (pembeku darah), setelah darah berhasil dihentikan, barulah diteliti lebih lanjut penyebabnya. Pemeriksaan tidak bisa hanya berdasarkan darah yang keluar saja.

Selain menghentikan mimisan dengan cara medis juga dapat dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan menyumbatkan potongan daun sirih kedalam hidung.





Tidak ada komentar: