Jumat, 22 Juli 2011

Komunikasi pemasaran

Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks karena tidak hanya sekedar penyampaian pesan atau perbincangan, namun adanya strategi komunikasi yang efektif setelah terjadi perencanaan yang matang. Antara komunikasi dan pemasaran melahirkan kajian baru yakni komunikasi pemasaran. Oleh karena itu, komunikasi dengan pemasaran memiliki hubungan yang erat, dimana komunikasi dapat membantu dalam kegiatan pemasaran dan keduanya merupakan sebuah proses yang didalamnya terjadi interaksi baik antara individu ataupun derngan kelompok.
Komunikasi sebagai sebuah proses sama dengan pemasaran sebagai suatu proses, yang didefinisikan sebagai berikut:
“a societal prosess by which individual and groups obtains what they need and want thourgh creating, offering and freely exchanging product and service of value with other”( Kotler, 2008:8).



Dapat dikatakan bahwa proses yang membentuk hubungan antara produsen dengan individu atau grup dalam menyampaikan jenis-jenis produk barang dan jasa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan (needs and want) guna mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi melalui penciptaan prosuk yang berkualitas. Konsep-konsep pemasaran berada di wilayah penentuan sasaran, penentuan segmentasi pasar dan segmentasi potensial, keinginan dan kebutuhan, permintaan dan penawaran, nilai dan kepuasan, pertukaran dan transaksi, hubungan dan jaringan saluran pemasaran dan rantai penjualan, persaingan dan iklim pasar serta penentuan marketing mix strategy (Soemanagara, 2006:3).
Menurut Setiadi (2005) dalam konteks komunikasi efektif, pemasaran harus memahami unsur-unsur fundamental yang mendasari komunikasi efektif yaitu:
a) Mengidentifikasikan audiens yang dituju (sasaran)
b) Menentukan tujuan komunikasi. (Setiadi, 2005:247)
Komunikator pemasaran harus memutuskan tanggapan yang diharapkan dari audiens setelah pasar sasaran dan karakteristik teridentifikasi. Seorang pemasar harus mampu memasukan sesuatu kedalam pikiran konsumen sehingga diharapkan konsumen akan mengubah sikap atau mendorong untuk bertindak sehingga harapan audiens mendapatkan kepuasan yang tinggi dengan cara membeli dan melakukan penyebaran secara tidak langsung dari mulut ke mulut (getok tular) berdampak pada produk yang ditawarkan pemasaran.
Komunikasi pemasaran dapat dikatakan juga sebagai proses penyampaian pesan kepada konsumen atau pelanggan tentang sebuah produk dengan harapan adanya perubahan pengetahuan, perubahan perilaku/sikap dan perubahan tindakan yang dikehendaki (Soemanagara, 2006:4)
Komunikasi pemasaran merupakan proses usaha menyampaikan pesan kepada publik tentang suatu produk dalam pasar. Konsep yang secara umum digunakan dalam penyampaian pesan/informasi adalah bauran promosi. Bauran promosi merupakan penggunaan promosi secara stimultan dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk. Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran yaitu advertising (iklan), sales promotion (Penjualan tatap muka), public relations (hubungan masyarakat), personal selling (Publisitas), dan direct selling (pemasaran langsung).
Dalam riset komunikasi pemasaran, keberhasilan diukur dari sejauh mana kegiatan mampu mempengaruhi tingkat penjualan sebuah produk atau penggunaan sebuah jasa. Setiap produk atau jasa mengacu pada standarisasi kualitas yang ditetapkan dimana produk atau jasa yang memiliki standar unggul yang dapat bertahan. Dengan demikian, loyalitas konsumen terhadap barang atau jasa sulit untuk diukur karena dipengaruhi oleh ketertarikan terhadap promosi suatu produk atau jasa. Dengan demikian diperlukanlah model komunikasi yang dapat mendukung terjadinya proses komunikasi pemasaran yang efektif.
Menurut Setiadi (2005 :23) di dalam model komunikasi adalah susunan dari komponen-komponen komunikasi dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan. Komunikasi dapat terjadi dan mengalir dalam satu arah dan berakhir disana. Sebuah pesan dapat menimbulkan respon secara formal yang dikenal dengan nama umpan balik dari penerima.
Gambar 2.2. Model Komunikasi pemasaran









Sumber : Setiadi (2005 :252)
Model komunikasi pemasaran meliputi sender atau yang sering disebut juga sumber. Dalam pemasaran sumber berarti pihak pemasar, proses selanjutnya adalah pemasar mengemas pesan sebaik mungkin agar dapat dipahami dan direspon secara positif oleh penerima (konsumen). Penentuan jenis komunikasi bagi keseluruhan proses termasuk proses promosi yang akan dipakai dan dikenal dengan encoding. Proses encoding ini adalah proses dimana tujuan-tujuan komunikasi diterjemahkan ke dalam bentuk pesan yang akan dikirim kepada penerima.
Media menjadi proses selanjutnya, dimana pesan dirancang dalam bentuk iklan yang kemudian ditangkap oleh penerima dan memberikan respon terhadap pesan yang dikirim. Pesan tersebut dapat mempengaruhi perilaku penerima (konsumen). Proses penerimaan pesan dan respon serta interpretasi pesan dimana decoding.
Proses decoding ini berlanjut pada itnerpretasi atau tanggapan konsumen. Respon positif menjadi tujuan utama karena akan mendorong konsumen membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan. Proses terakhir adalah umpan balik (feedback), dimana terjadinya evaluasi terhadap pesan yang dikirim pemasar. Hal tersebut dapat dilihat dari sisi penjualan, apakah setelah dikirimkan pesan dalam bentuk iklan tersebut penjualan meningkat atau tidak yang akhirnya dapat diketahui pesan efektivitas pesan yang dikirim.
Kredibilitas sumber patut menjadi perhatian dalam pengiriman pesan dimana harus adanya keseimbangan antara nilai positif produk dengan sisi negatifnya, hal ini akan dirasakan oleh konsumen sebagai keadilan informasi. Selain itu pemasar dalam beriklan harus memberikan informasi dalam posisi yang netral. Kredibilitas suatu produk dapat dilihat dari kualitas produk/ jasa yang tinggi tersebut. Trushworthiness terbentuk melalui perhatian pihak perusahaan terhadap konsumen. Realibility atau keandalan perusahaan tercipta dari penetapan yang menyokong standar mutu yang khas dan khusus. Responsibility merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen atas produk yang ada. Dapat dibuktikan melalui posisi etis dan nilai-nilai yang kuat. Diwujudkan dalam pelayanan perusahaan yang berorientasi pada konsumen.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam komunikasi pemasaran adalah citra produk, baik buruknya produk di pasar tergantung perusahaan itu sendiri. Kualitas praktek bisnis dan penampilan perusahaan meurpakan sebuah fakta yang mendasari citra perusahaan. Perlunya penanganan terhadap promosi yang dirancang sedemikian rupa menjadi hal yang penting untuk diperhatikan agar komunikasi berjalan dengan efektif dan efisien.







Tidak ada komentar: