Minggu, 21 Agustus 2011

Belajar

Belajar

Strategi think-pair-share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif. Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dkk di Universitas Maryland, menyatakan bahwa think-pair-share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think-pair-share dapat memberikan siswa lebih banyak waktu berfikir, untuk merespon, dan saling membantu (Asmani, 2011: 45). Strategi think-pair-share atau berfikir perpasangan dan berbagi merupakan pembelajaran kooperatif yang dirancang yang dipengaruhi oleh pola interaksi siswa.




Langkah-langkah dari metode think pair share adalah (Asmani, 2011 :45):
(1) Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
(2) Siswa diminta untuk berpikir tentang materi/ permasalahan yang disampaikan guru
(3) Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikirannya masing-masing
(4) Guru memimpin sidang pleno kecil untuk berdiskusi. Tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
(5) Berawal dari kegiatan tersebut, guru kemudian mengarakan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
(6) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang belum diungkapkan para siswa
(7) Guru memberikan kesimpulan dari materi yang baru saja dipelajari bersama
(8) Guru menutup pembelajaran.
Secara umum langkah-langkah metode Think-Pair-Share yang akan digunakan sebagai berikut (Asmani, 2011 :46) :
(1) Langkah 1: Berfikir (Think)
Guru mengajukan suatu pertanyaan yang dikaitkan dengan pelajaran dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk memikirkan jawaban.
(2) Langkah 2: Berpasangan (Pairing) (4 atau 5 menit)
Guru meminta siswa berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika pertanyaan yang diajukan telah menyatukan masalah khusus yang diidentifikasikan.
(3) Langkah 3: Berbagi (Sharing)
Langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan.
Tipe Think-Pair-Share memiliki manfaat adalah: (1) para siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain ketika mereka terlibat dalam kegiatan Think-Pair-Share lebih banyak siswa yang mengangkat tangan mereka untuk menjawab setelah berlatih dalam pasangannya. Para siswa mungkin mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik, dan (2) para guru juga mungkin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir ketika menggunakan Think-Pair-Share. Mereka dapat berkonsentrasi mendengarkan jawaban siswa, mengamati reaksi siswa, dan mengajukan pertanyaaan tingkat tinggi.
Sedangkan kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (Asmani, 2011 :45) adalah: a) memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan b) siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah, c) siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang, d) siswa memperoleh kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar, e) memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran. Adapun kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share adalah 1) banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor, 2) lebih sedikit ide yang muncul, dan 3) tidak ada penengah jika terjadi perselisihan dalam kelompok.






Tidak ada komentar: